SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (SESAMA MANUSIA)

Jumat, 13 September 2013

ILMU FARAIDH



TGL PENYERAHAN RESUME      :
NAMA                        : BADRUSSALAM MUCHTAR, S.Pd.I
UTUSAN                    : MATHLA’UL ANWAR
MATA KULIAH       : ILMU FARAIDH
DOSEN                      : KH. M. ABDUH YAZID
JENIS TUGAS           : RESUME
TGL. MATERI           : SABTU, 31 AGUSTUS 2013         



Dari Mata Kuliah Ilmu Faraidh dapat diambil beberapa kesimpulan (Resume) diantaranya :
1.      Penetapan kadar warisan bagi ahli waris berdasarkan ketentuan syara’ yang tidak bertambah, kecuali dengan radd (mengembalikan sisa lebih kepada penerima warisan) dan tidak berkurang, kecuali dengan ‘aul ( pembagian harta waris , dimana jumlah bagian para ahli waris lebih besar dari pada asal masalahnya, sehingga harus dinaikkan menjadi sebesar jumlah bagian-bagian itu )
2.      Pengetahuan tentang pembagian warisan dan tata cara menghitung yang terkait dengan pembagian harta waris dan pengetahuan tentang bagian yang wajib dari harta peningalan untuk setiap pemilik hak waris
3.      Kaidah-kaidah fiqih dan cara menghitung untuk mengetahui bagian setiap ahli waris dari harta peninggalan, dan hal-hal yang erat hubungannya dengan cara menyelesaikan pembagian harta waris
4.      Ilmu yang digunakan untuk mengetahui ahli waris yang dapat mewarisi dan yang tidak dapat mewarisi serta mengetahui kadar bagian setiap ahli waris
5.      Mayit (Pewaris)
a.          Haqiqy / hukmy
b.         Agama
c.          Kondisi kematian
d.         Sendiri/bersama/beruntun
e.          Pembiayaan jenazah
f.          Hutang kepada allah dan manusia
g.         Wasiat
6.      Ilmu yang pertama kali dicabut oleh Allah SWT adalah ilmu faraidh.
7.      Dalam pembagian harta warisan haruslah sesuai dengan syariat.
8.      Internal audit (ketika ada yang meninggal dari keluarga) maka wajib berijtihad.
9.      Apabila seseorang meninggal dan meninggalkan harta warisan, maka haruslah :
a.       Cepat (penangan pembagian harta warisan)
b.      Akurat (identifikasi harta warisan)
c.       Harus sesuai dengan syariah agama Islam
10.  Kesalahan dalam pengadilan Agama dalam penanganan kasus pembagian harta warisan (yang mempunyai 2 istri) itu tidak dilihat terlebih dahulu dari aset istri yang pertama.
11.  Dalam Ilmu Faraidh haruslah ada ditinjau dari aspek historitas (aspek sejarah harta warisan).
12.  Harta warisan setelah diidentifiksi dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.       Harta bawaan (sebelum menikah)
b.      Harta bersama (setelah menikah)
c.       Harta perolehan (berupa hadiah, hibah dan lain sebagainya).
13.  Urgensi Belajar Ilmu Kewarisan Islam
a.       Menyempurnakan amanah sebagai khalifah
b.      Memahami pokok-pokok agama secara konpresensif
c.       Mempertahankan eksistensi ilmu kewarisan islam
d.      Memelihara harmoni dan mencegah fitnah dan perpecahan keluarga
e.       Menjaga jalur kewarisan islam dari legalitas adopsi, patrilinial, matrinial, mayorat dan lain-lain
f.       Mencegah upaya desakralisasi dari kelompok liberalis, nasionalis dan feminis
g.      Menghindari hal-hal yang menodai syariat waris islam dari keharusan bagi rata untuk semua ahli waris, pembagian sebelum adanya kematian,  kesepakatan tanpa ilmu, wasiat tidak adil dan kasih sayang yang pilih kasih
h.      Merespon syariat allah akan keistimewaan ilmu kewarisan islam dan keterperincian syariatnya
i.        Merespon perkataan rasulullah tentang spesifikasi ilmu waris أفرضكم زيد