SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (SESAMA MANUSIA)

Jumat, 13 September 2013

QAWAID FIQHIYAH



TGL PENYERAHAN RESUME      :
NAMA                        : BADRUSSALAM MUCHTAR, S.Pd.I
UTUSAN                    : MATHLA’UL ANWAR
MATA KULIAH       : QAWAID FIQHIYAH
DOSEN                      : Dr. KH. AHMAD MUKRI AJI, MA
JENIS TUGAS           : RESUME
TGL. MATERI           : SABTU, 20 JULI 2013       


Dari Mata Kuliah Qawaid Fiqhiyah dapat diambil beberapa kesimpulan (Resume) diantaranya :
1.      Belajar dari PKU ini memang tidak sampai bisa ahli dari bidang keilmuan, tetapi setidaknya dapat mengenal dan bisa lebih mendalaminya dengan belajar dan belajar lagi, intinya dari PKU ini adalah silaturahminya dari 40 kecamatan dari kader-kader ulama yang insya Allah menghasilkan lulusan yang siap terjun dimasyarakat luas, mampu apapun tantangannya dalam penyelesaian masalah yang ada dengan keilmuannya.
2.      PKU hanya di kabupaten Bogor saja yang masih berjalan, diseluruh Indonesia sudah tidak berjalan lagi, tentunya ini tidak lepas dari kerjasama antara ulama dan umaro, umaro yang sulit dizaman ini seperti Bupati Kabupaten Bogor yang siap berjuang untuk ulama.
3.      Sampai saat ini kajian tentang aliran sesat masih berjalan dan akan menyidangkan dua aliran yang dianggap sesat dan menyesatkan diantaranya jamaah shalawat wahidiah.
4.      Wajar saja dan silahkan saja berbeda paham dari masalah ibadah furun para ulama yang masih dalam jalan syariat dan tidak menyimpang dari Al-Qur’an dan Assunnah, tetapi kalau sudah berbeda masalah aqidah ketauhidan maka siaplah untuk meluruskannya walaupun taruhannya nyawa sekalipun, demi tegaknya agama Allah SWT. Lii’laikalimatillah.
5.      Jadikan pendidikan ini suatu jalan untuk lebih melebarkan sayap sebagai ulama, ulama yang siap melayani, mengayomi masyarakat, mematangkan keilmuan, wawasan, jaringan dan tentunya melebarkan jangkauan dakwah islamiyah.
6.      Pohon yang semakin tinggi maka akan semakin sering dihantam angin besar, sehingga kuatkan akarnya dimana akarnyalah yang menjadikan pohon itu kuat walaupun ditimpa dengan hembusan dan badai angin besar, dan itulah sebagai contoh buat kita kader ulama yang harus siap dan memperkuat akar keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, supaya kita siap dan mampu dalam mengatasi, menghadapi permasalahan yang begitu kompleks di zaman sekarang ini.
7.      Maka jadikanlah akhirat menjadi tujuan akhir kita, dunia hanya sebagai perantara proses perjalanan kita menuju akhirat, dan perbanyaklah bekal amal ibadah kita untuk akhirat kita, karena sesungguhnya umat Islam adalah manusia akhirat, dan hidup kekal disana kembali kepada sang khalik Allah SWT.
8.      Ushul fiqih menjadi fiqih dan permasalahan akan ketemu solusinya dalam ushuliyah fiqhiyah. Jadikan perbedaan menjadi rahmat bagi umat jangan dijadikan perpecahan umat. Karena berbeda itu hanya dilihat dari sudut pandang dimana kita melihat dan akan sama dari tujuan dan syariat harus tetap sama ketauhidan ilahiah Allah SWT.
9.      Belajar dari pengalaman, dan berjalan dengan pengalaman dari perjalanan hidup yang memang harus memiliki pengalaman tentunya menjadikan pengalaman adalah suatu sejarah berharga buat kita yang telah terjadi, dan kita akan membuat sejarah kembali, sejarah yang lebih baik dan mulia dengan sejarah yang telah berlalu.
10.  Jadikan ilmu menjadi kekuatan kita untuk meningkatkan keimanan sehingga keimanan akan lebih memperkokoh, mempertebal ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dan menjadikan kita manusia yang bermanfaat bagi manusia lain dalam menunjukan jalan kebenaran, jalan yang diridhoi Allah SWT.  (amar ma’ruf wa nahyi munkar).