SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (SESAMA MANUSIA)

Selasa, 01 November 2011

MAKALAH KEPEMIMPINAN EFEKTIF


BAB I
PENDAHULUAN


A.     LATAR BELAKANG
Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Banyak orang mengatakan bahwa pada zaman sekarang sangat sulit mencari kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Orang pada zaman sekarang cenderung mementingkan diri sendiri dan tidak atau kurang perduli pada kepentingan orang lain, dan kepentingan lingkungannya. Krisis kepemimpinan ini disebabkan karena makin langkanya keperdulian pada kepentingan orang banyak, dan kepentingan lingkungannya. Sekurang-kurangnya terlihat ada tiga masalah mendasar yang menandai kekurangan ini. Pertama adanya krisis komitmen. Kebanyakan orang tidak merasa mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan dan mencari pemecahan masalah kemaslahatan bersama, masalah harmoni dalam kehidupan dan masalah kemajuan dalam kebersamaan Kedua, adanya krisis kredibilitas. Sangat sulit mencari pemimpin atau kader pemimpin yang mampu menegakkan kredibilitas tanggung jawab. Kredibilitas itu dapat diukur misalnya dengan kemampuan untukmenegakkan etika memikul amanah, setia pada kesepakatan dan janji, bersikap teguh dalam pendirian, jujur dalam memikul tugas dan tanggung jawab yang dibebankan padanya, kuat iman dalam menolak godaan dan peluang untuk menyimpang. Ketiga, masalah kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Saat ini tantangannya semakin kompleks dan rumit. Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi hanya mengandalkan pada bakat atau  keturunan. Pemimpin zaman sekarang harus belajar, harus membaca, harus mempunyai pengetahuan mutakhir dan pemahamannya mengenai berbagai soal yang menyangkut kepentingan orang-orang yang dipimpin. Juga pemimpin itu harus memiliki kredibilitas dan integritas, dapat bertahan, serta melanjutkan misi kepemimpinannya. Kalau tidak, pemimpin itu hanya  akan    menjadi suatu karikatur yang   akan  menjadi cermin atau  bahan  tertawaan dalam kurun sejarah dikemudian hari.

B.     RUMUSAN MASALAH
1. Apa arti kepemimpinan efektif?
2. Apa saja kriteria pemimpin?
3. Bagaimana perilaku pemimpin?
4. Bagaiman cara mengambil keputusan seorang pemimpin?
5. Bagaimana gaya kepemimpinan yang efektif?
C.     TUJUAN
1. Untuk mengetahui arti kepemimpinan efektif?
2. Untuk mengetahui apa saja kriteria seorang pemimpin?
3. Untuk mengetahui bagaimana perilaku pemimpin?
4. Untuk mengetahui bagaiman cara mengambil keputusan seorang pemimpin?
5. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang efektif?















BAB II
PEMBAHASAN


A.    Arti Kepemimpinan
Secara umum, kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari orang-orang dalam kelompok. Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau karyawan yang akan dipimpin. Kepemimpinan juga melibatkan pembagian kekuasaan (Power). Pemimpin mempunyai power yang lebih besar dibandingkan dengan yang dipimpin. Power tersebut datang dari beberapa sumber, diantaranya adalah : Reward power, Coercive power, Legitimate power, Referent power, dan Expert power.
Manajer secara umum, mempunyai keahlian yang lebih tinggi, dibandingkan bawahannya, manajer dapat juga mempunyai kekuasaan referensi yang mendorong bawahan ingin meniru perilaku menejer, meskipun kekuasaan yang terakhir ini barangkali tidak sebesar kekuasaan sebelumnya.
Pemimpin tidak sama dengan manajer. Pemimpin biasanya dikaitkan dengan orang yang mempunyai semangat yang tinggi, kharisma yang tinggi, dan kemampuan memotifasi orang lain yang sangat tinggi. Sementara Manajer biasanya dikaitkan dengan orang yang mampu merencanakan, mengelola, dan mengendalikan organisasi dengan baik, tetapi tidak mempunyai kemampuan memotifasi orang lain dengan baik. Presiden Soekarno barangkali contoh seorang pemimpin yang efektif, karena hanya dengan pidatonya, beliau mampu menggerakkan bangsa Indonesia melawan penjajah. Sementara para manajer biasanya memotifasi karyawannya dengan intensif gaji.
 Kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan orang lain supaya bekerja sama di bawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai atau melakukan suatu tujuan. Seorang pemimpin itu adalah berfungsi untuk memastikan seluruh tugas dan kewajiban dilaksanakan di dalam suatu organisasi. Seseorang yang secara resmi diangkat menjadi kepala suatu group I kelompok bisa saja ia berfungsi atau mungkin tidak berfungsi sebagai pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang unik dan tidak di wariskan secara otomatis tetapi seorang pemimpin haruslah memiliki karekteristik tertentu yang timbul pada situasi -situasi yang berbeda
Menurut John. R. Schermer Horn : “Untuk menjadi seorang manajer tidaklah suatu yang mudah. Untuk menjadi manajer berarti berani untuk bertindak secara efektif dalam arti menyeluruh dalam perencanaan (planning), organisasi (organizing), memimpin dan mengendalikan. Kepemimpinan yang sukses adalah suatu kemauan tetapi bukan dalam kondisi sukses managerial. Seorang manajer yang baik, maka akan baik pula kepemimpinannya, tetapi seorang yang baik kepemimpinannya belum tentu baik dalam manajer yang baik manajer.
Kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi aktivitas individu atau kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Ricky W. Griffin membagi pengrtian kepemimpinan menjadi dua konsep, yakni penerapannya sebagai proses dan sebagai atribut.

B.     Kriteria Seorang Pemimpin
Siapa orang yang bisa diangkat atau dipilih untuk menjadi pemimpin. Untuk menjawab pertanyaan ini perlulah kita menentukan kriteria yang akan dipakai untuk memilih pimpinan tersebut. Seorang pemimpin itu haruslah paling sedikit mampu untuk memimpin para bawahan untuk mencapai tujuan organisasi dan juga mampu untuk menangani hubungan antar karyawan. Mempunyai interaksi antar personnel yang baik dan mempunyai kemampuan untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan Sebagai sifat yang berguna bagi pemimpin yang dapat dipertimbangkan adalah :
1.      Keinginan Untuk Menerima Tanggung Jawab.
2.      Kemampuan Untuk Bisa ”Perceptive”
3.      Kemampuan untuk bersikap Objektif.
4.      Kemampuan Untuk Menentukan Perioritas
5.      Kemampuan untuk berkomunikasi

C.    Prilaku Pemimpin
Pemimpin yang efektif kelihatannya tidak mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan mereka yang tidak efektif sehingga para ahli perilaku management tidak lagi meneliti tentang apa persayaratan ( kriteria ) seorang pemimpin yang efektif melainkan para ahli ini meneliti tentang hal-hal yang dilakukan oleh pemimpin yang efektif.Bagaimana mereka mendelegan tugas,bagaimana mereka mengambil keputusan, bagaimana mereka berkomunikasi dan memotivasi para bawahan Seorang pemimpin memang harus memiliki Kwalitas tertentu ( Kriteria tertentu ) namun disamping itu ada suatu cara terbaiak untuk memimpin tidak seperti kwalitas pemimpin, maka perilaku pemimpin merupakan sesuatu yang dapat dipelajari, jadi seseorang yang dilatih dengan kepemimpinan yang tepat akan bisa menjadi pemimpin yang efektif. Perilaku pemimpin ini disebut juga Gaya Kepemimpinan ( Style of Leadership ). Berbagai gaya kepemimpinan telah diteliti dan ditemukan bahwa setiap pemimpin telah diteliti dan ditemukan bahwa setiap pemimpin bisa mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain, dan tidak mesti suatu gaya kepemimpinan yang satu lebih baik atau lebih jelek daripada gaya kepemimpinan yang lainya. Para ahli mencoba mengelompokkan gaya kepemimpinan dengan menggunakan sutu dasar tertentu. Dasar yang sering dipergunakan adalah tugas yang dirasakan harus dilakukakan oleh pemimpin, Kewjiban yang pimpinan harapakan diterima oleh bawahan dan falsafah yang dianut oleh pimpinan untuk pengembangan dan pemenuhan harapan para bawahan. Ada berbagai gaya kepemimpinan antara lain :
1.      The anthocratic leader
2.      The Paticipative Leader
3.      The Free Rein Leader

D.    Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah pekerjaan mental setiap orang yang disebut manajer (pimpinan), untuk memecahkan masalah-masalah yang selalu timbul setiap hari dan setiap saat. Kegiatan pengambilan keputusan diperlukan dalam setiap organisasi apapun, baik organisasi yang besar maupun yang kecil. Hal ini berarti kegiatan pengambilan keputusan diperlikan di dalam perusahaan, instasi pemerintah, kemiliteran, bahkan dalam organisasi yang terkecil yaitu keluarga. Seorang manajer atau pimpinan yang dalam pengambilan keputusan cepet dan tepat, maka manajer atau pimpinan tersebut dapat dinilai berhasil, dan sebaliknya bila keputusan yang diambil kurang cepat dan tepat maka dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa manajer atau pimpinan itu kurang berhasil.
Pengambilan keputusan dapat dilihat sebagai salah satu fungsi seorang pemimpin . Dalam pelaksanan kegiatan untuk menerjemahkan berbagi keputusan berbagai alternatif dapat dilakukan dan untuk itu pemilihan harus dilakukan. Pengambilan keputusan adalah soal yang berat karena sering menyangkut kepentingan banyak orang.Tidak ada sesuatu yang pasti dalam pengambilan keputusan . Pemimpin harus memilih diantara alternatif yang ada dan kemungkianan implikasi atau akibat suatu pengambilan keputusan tertentu.
1.      Hakekat Pengambilan Keputusan
2.      Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
a.       Mengetahui hakekat dari pada masalah yang dihadapi, dengan perkataan lain mendefinisikan masalah yang dihadapi itu dengan setepat-tepatnya;
b.      Mengumpulkan fakta dan data yang relevant
c.       Mengolah fakta dan data tersebut ;
d.      Menentukan beberapa alternatif yang mungkin ditempuh;
e.       Memilih cara pemecahan dari alternatif-alternatif yang telah diolah dengan matang;
f.       Memutuskan tindakan apa yang hendak dilakukan ;
g.      Menilai hasil-hasil yang diperoleh sebagai akibat daripada keputusan yang telah diambil.

E.     Gaya Kepemimpinan Yang Efektif
Mengatur orang (dalam istilah karenanya ”memimpin orang”) adalah suatu hal yang ’gampang-gampang susah’, karena orang yang diatur (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin / manajer) sering mempunyai pendapat, dan pengalaman, kematangan jiwa, kemauan dan kemampuan menghadapi situasi yang berbeda. Kemauan dan kemampuan bawahan berfareasi yaitu :
1.      Ada bawahan yang tidak mau dan tidak mampu.
2.       Ada bawahan yang mau, tetapi tidak mampu.
3.      Ada bawahan yang tidak mau, tetapi mampu ,dan
4.       Ada bawahan yang mau dan mampu.
Bagaimana seorang manajer mengatur bawahan yang mempunyai kemauan dan kemampuan yang berbeda-beda tersebut? Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita dapat berpaling pada teori kepemimpinan menurut situasi yang dikemukakan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard.
Menurut kedua pakar tersebut, tidak satu cara yang terbaik untuk mempengeruhi perilaku orang-orang. Gaya kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan bawahan yang akan dipengaruhi pemimpin.
Ada pemimpin yang cenderung berperilaku tugas atau mengarahkan (Task / Directive behavior), yaitu selalu memberi petunjuk kepada bawahan. Pemimpin jenis ini selalu menerapkan komunikasi satu arah dengan menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan anggota staf serta bilamana, diman, dan bagaiman cara pelaksanaannya. Dan ada pula pemimpin yang cenderung berperilaku sportif / hubungan (Suportive / Relationship behavior), yaitu pemimpin tersebut menerapkan komunikasi dua arah dengan memberikan dukungan sosio-emosional (Socioemotional suport), sambaran-sambaran psikologis / semangat (psychological strokes), dan pemudahan perilaku (Facilitatingbehaviors).
Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin adalah apabila ia dapat mengidentifikasikan tingkat kedewasan individu atau kelompok bawahan yang hendak ia pengaruhinya, dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai. Dengan kata lain, efektifitas seseorang menajer dalam memimpin bawahannya banyak tergantung dari situasi dan kematangan bawahannya, tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik dan tidaklah tepat menerapkan gaya kepemimpinan yang sama p-ada setiap saat / situasi yang di hadapinya. Konsep kepemimpinan situasional ini telah dapat membekali manager dengan pedoman untuk menentukan hal-hal yang perlu lakukan terhadap bawahan dalam berbagai situasi.



BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Seorang pemimpin yang efektif harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan dan memikul tanggung jawab atas akibat dan resiko yang timbul sebagai konsekwensi daripada keputusan yang diambilnya Tentunya dalam mengambil keputusan. Seorang pemimpin harus punya pengetahuan, keterampilan, informasi yang mendalam dalam proses menyaring satu keputusan yang tepat. Disamping itu, seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dapat mempengaruhi dan mengarahkan segala tingkah laku dari bawahan sedemikian rupa sehingga segala tingkah laku bawahan sesuai dengan keinginan pimpinan yang bersangkutan. Untuk itu seorang pemimpin setidaknya harus memiliki kriteria-kriteria tertentu, misalnya kemampuan bisa "perceptive" dan objektif. Dalam mengarahkan dan memotivasi bawahan agar melakukan pekerjaan dengan sesuai, seorang pemimpin bisa memilih suatu gaya kepemimpinan tertentu apakah gaya autokratis, gaya partisipatif dan bahkan gaya Free Rein yang sesuai dengan situasi dan lingkungan para bawahan. Hanya dengan jalan demikian pencapaian tujuan dapat terlaksana dengan efisien dan efektif.

B.     SARAN
Marilah kita menjadi pribadi-pribadi yang perbedaannya adalah kemampuan untuk mengubah yang biasa, menjadi yang luar biasa. Perhatikanlah, sebuah organisasi, tidak mungkin bisa bergerak mendekati bentuk kreatifitas apapun, bila sang pemimpin menjadikan dirinya sendiri sebagai contoh utama dalam penolakan cara-cara yang lebih baik. Darimana memulainya ?
1.      Seperti dalam hal apapun,
2.      Mulailah dari diri kita sendiri
3.      Anda adalah seorang khalifah
DAFTAR PUSTAKA

Aun Falestian Faletehan. 2006. Dasar-dasar manajemen. Fakultas Dakwah. IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Drs. Mamduh. M Hanafi, MBA. 1987. Manajemen. Yogyakarta : Percetakan akademi manajemen perusahaan YKPN
Drs.Amin Tunggal Ak MBA. 2002 Manajemen Sutatu Pengantar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Heidjrachman Ranupandojo. Suad Husnan. 1996. Manajemen Personalia, BPFE.Yogyakarta :
Drs. Ec. Alex S. Natisemito. 1989. Manajemen Statu Dasar danPengantar. Yakarta : Balai Aksara. Yudhistira. dan Pustaka Saadiyah.
Robert J. Thie Rauf, 1984. Effective Management Information Systems. E. Merril Publishing Co. Ohio. USA.
Robert Albanese, David D. Van Fleet, 1984. Organizational Behavior. A Managerial View point. Dryden Press. Texas.
M. Manulang. 1990. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Saul. W. Gellerman, 1983. Manajer dan bawahan, Seri Manajemen No 83, Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen. (LPPM).


Winardi, 1990. Manajemen Personalia, Bandung : Abardin,

Miftah Thoha, 1985. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : CV.
Rajawali.


James. L. Gibson, John M. Ivancevich, James H. Donnely, 1994. organisasi
dan Manajemen. Jakarta : Erlangga.