TGL
PENYERAHAN RESUME :
NAMA : BADRUSSALAM MUCHTAR,
S.Pd.I
UTUSAN : MATHLA’UL ANWAR
MATA
KULIAH : HADITS DAN ULUMUL HADITS
DOSEN : KH. SANUSI AZHARI
JENIS
TUGAS : RESUME
TGL.
MATERI : SABTU, 29 JUNI 2013
Dari
Mata Kuliah Hadits dan Ulumul Hadits dapat diambil beberapa kesimpulan (Resume)
diantaranya :
1. Sumber hukum Islam
yaitu, Al- Qur’an dan Al-Hadits, dari Al- Qur’an dan Al- Hadits berkembang
menjadi Qiyas, dari Qiyas berkembang lagi menjadi Ijma’. Qiyas tidak bisa
dilaksanakan apabila tanpa (tidak ada) adanya keterangan dari Al- Qur’an dan
Al- Hadits, begitupun Ijma harus ada berkesinambungan antara hadits dan Al-
Qur’an.
2. Berbedanya pendapat
hadits bukan dari sanad dan rawinya, melainkan sudah masuk kedalam kepentingan
kelompok. Maka hadits inipun dikatakan hadits palsu.
3. Yang bisa membedakan
antara hadits asli dan hadits palsu itu bukan dari orang biasa, melainkan dari
ulama hadits ( ahli hadits).
4. Hadits terbagi
menjadi 4 bagian, yaitu :
a. Hadits Qauli (Hanya
dengan perkataan Nabi)
b. HaditsFi’li ( Hanya
dari prilaku Nabi)
c. Taqriri ( Diamnya
Nabi, ketetapan Nabi, dengan tidak
melarangnya ataupun menyuruhnya)
d. Hadits Hammiyah (
Suatu cita- cita Nabi, angan- angan Nabi, kemauan nabi yang masih belum nabi
laksanakan, dikarenakan sudah wafatnya Nabi).
5. Suatu kesalahan atau
kelemahan para pembaca hadits itu tidak menyebutkan dari golongan hadits apa,
ataupun dari sanadnya, perawinya, tetapi cukup hanya dengan menyebutkan al-
hadits.
6. Istilah dalam ilmu
hadits ada beberapa macam, diantaranya :
a. Orang yang hidup
setelah rasul wafat dan masuk Islam, maka disebut Tabi’in.
b. Orang yang hidup di
zaman Tabi’in, dan Masuk Islamnya pada masa Tabi’in, maka disebut
Tabi’in thabi’in.
7. Umar bin Abdul Aziz,
muncul istilah tersebut sebagai khalifah kelima.
8. Matan adalah Inti
dari hadits itu, kata- kata yang tersusun dan menjadi suatu inti dari hadits
tersebut ( bentuk tulisannya).
9. Sanad adalah
Jalannya hadits, mulai dari Nabi, sahabat sampai kepada yang merawikannya.
10. Salah satu
keistimewaan hadits adalah sangat memperhatikan sanadnya, untuk keshahihan
hadits tersebut ( harus dari orang yang wara’),
11. Mutafaq ‘Alaih
adalah istilah untuk hadits yang disepakati oleh ulama Imam hadits.
12. Istilah para perawi
hadits, yaitu :
No
|
Rawahussab’ah
|
Rawahussittah
|
Rawahulkhomsah
|
Rawahutstsalatsah
|
1
|
Imam Ahmad
|
Imam Bukhori
|
Imam Ahmad
|
Imam Abu Daud
|
2
|
Imam Bukhori
|
Imam Muslim
|
Imam Abu Daud
|
Imam Ibnu Majah
|
3
|
Imam Muslim
|
Imam Abu Daud
|
Imam Ibnu Majah
|
Imam Tirmidzi
|
4
|
Imam Abu Daud
|
Imam Ibnu Majah
|
Imam Tirmidzi
|
|
5
|
Imam Ibnu Majah
|
Imam Tirmidzi
|
Imam Nasa’i
|
|
6
|
Imam Tirmidzi
|
Imam Nasa’i
|
|
|
7
|
Imam Nasa’i
|
|
|
|
13. Hadits
ada istilah mentarji’ ( yang kuat, memperkuat).
14. Macam-
macam hadits berikut istilahnya, dibagi sebagai berikut :
No
|
Nama Hadits
|
Keterangan
|
1
|
Majhul
|
Hadits
yang perawinya tidak dikenal
|
2
|
Gharib
|
Hadits
yang hanya mempunyai 1 sanad saja
|
3
|
‘Aziz
|
Hadits
yang hanya mempunyai 2 sanad saja
|
4
|
Mashur
|
Hadits
yang diriwayatkan dari beberapa sanad, tetapi belum sampai kepada mutawattir
|
5
|
Mutawattir
|
Hadits
yang diriwayatkan yang jumlah dari perawinya banyak
|
6
|
Marfu’/mausul
|
Hadits
yang sanadnya sampai kepada Nabi
|
7
|
Mauquf
|
Hadits
yang sanadnya hanya sampai kepada sahabat
|
8
|
Muallaq
|
Hadits
yang sifatnya langsung perkataan Nabi yang tidak disebutkan sanadnya
|
9
|
Mursal
|
Hadits
yang hanya sampai kepada tabi’in dan langsung kepada Nabi, tidak melalui
sahabat.
|
10
|
Mu’dor
|
Hadits
yang diriwayatkan langsung taanpa kepadda tabi’in, tabi’in tabi’in, sahabat
dan rNabi..
|
11
|
Munqotih
|
Hadits
yang perawinya tidak mau menyebutkan sanadnya, karena tidak suka, takut
haditsnya ada dari bagian perawi yang pernah berbohong
|
12
|
Maudu’
|
Hadits
dari perawinya ada yang pernah berbohong.
|
13
|
Maqtrub
|
Hadits
yang tidak perlu dibicarakan
|
14
|
Mudhaz
|
Hadits
yang terselip perkataan perawinya ( bukan dari Nabi) dikarenakan dalam
keadaan lupa.
|
15
|
Dho’if
|
Hadits
yang perawinya lemah
|
15. Ilmu
Hadits adalah Ilmu tentang sabda Nabi, perbuatan Nabi, dan penetapan Nabi.
16. Ulumul
Hadits adalah Ilmu pengetahuan yang menjadi sarana untuk mengenal keabsahan,
kehasanan hadits, dan mengenal sanad, matan, dan perawi hadits.
17. Cara
mengetahui hadits palsu atau dikatakan palsu karena :
a.
Harus tahu dari
sanadnya dari kepalsuan.
b.
Harus mencari
sanad, matan dari kepalsuannya.
c.
Ada yang
bertentangan dengan ayat Al – Qur’an
d.
Apabila tidak
bisa membuktikan dari hadits palsu tersebut, maka disebut ucapannya atau
pengakuannya mengada- ngada.
18. Secara
garis besar, cabang ulumul hadits terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Ilmu
Riwayah ( Ilmu pengetahuan untuk mengetahui penukilan, penulisan, pengumpulan
hadits, kemudian disandarkan kepada Nabi).
b. Ilmu
Dirayah ( aturan- aturan, kaidah untuk mengetahui hal ihwal tentang sanad,
matan, cara- cara menerima dan menyampaikan hadits, dan sifat- sifat perawi.
19.
Cabang Ilmu
Hadits dari sanad, Yaitu :
a. Membicarakan
sanad ( Rijalulhadits )
b. Tingkatan
para perawi ( Thobaqatilrawaahi )
c. Sejarah
Hadits ( Thaarikh Rijalulhadits )
d. Penguatan
/ yang menguatkan ( Ajjaarah attarjim
)
e. Berbeda-
beda matan ( Ahaadulqudsiah )
20.
Cabang Ilmu
Hadits dari matan, yaitu :
a. Hadits
gharim ( Ilmulgharimilhadits )
b. Tujuan
hadits ( Ashaabulhadits )
c. Sejarah
matan ( Thawarikhulmatan )
d. Nasikh
dan mansukh hadit ( Nasikh wa mansukhulhadits )
21.
Perintis dari
ulumul hadits yaitu :
a. Al-
Qodi Ibnu Muhammad
b. Al-
Hakim Ibnu Abdillah
c. Abu
Nu’am Al- Asfihani
d. Al-
Khatib Abu Bakar Al- Baghdady
e. Al-
Qodi Al- Iyadi
f. Abu
Hafsin